Rabu, 25 Maret 2015

Laporan Praktikum Refraktometer & Hardnes




A.       Judul Percobaan
Refraktometer & Hardnes
B.    Tujuan Percobaan
ü Untuk mengukur indeks bias suatu senyawa
ü Mahasiswa mampu melakukan pengujian kekerasan hardness  terhadap suatu material dengan metoda pengujian kekerasan Brinell

C.    Landasan Teori
a.    Refraktometer
 Secara garis besar pekerjaan analisis kimia dapat digolongkan dalam dua kategori besar yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Melalui analisis kualitatif dan kuantutatif kita dapat mendeteksi dan mengidentifikasi jenis dan jumlah dari komponen penyususn bahan yang dianalisis atau lebih dikenal sebagai analit. Perkembangan instrument sebagai hasil perkembangan teknologi, memungkinkan kita melakukan analisi dalam berbagai bentuk komposisi analit.

Tujuan utama analisis kualitatif adalah mengidentifikasi komponen dalam zat kimia. Analisis kualitatif menghasilkan data kualitatif, seperti terbentuknya endapan, warna gas, maupun data non numeric lainnya. Refraktometer yaitu alat yang bekerja berdasarkan pembiasan sinar, dipakai untuk menentukan indeks bias cairan (Godman,1991:452).

Indeks bias adalah ukuran kemampuan suatu medium untuk membiaskan cahaya. Indeks bias suatu medium sama dengan kecepatan rambat cahaya di ruang hampa dibagi dengan kecepatan rambat cahaya di dalam medium tersebut. Juga diukur dengan indeks bias = (sinus sudut dating).






b.    Hardnes
       Kekerasan suatu bahan adalah kemampuan sebuah material untuk menerima bebantanpa mengalami deformasi plastis yaitu tahan terhadap identasi, tahan terhadap penggoresan, tahan terhadap aus, tahan terhadap pengikisan (abrasi). Kekerasan suatu bahan merupakan sifat mekanik yang paling penting, karena kekerasan dapat digunakanuntuk mengetahui sifat-sifat mekanik yang lain, yaitu strenght (kekuatan.

D.    Alat dan Bahan
1.    Alat
ü Refraktometer
ü Hardnes
ü Pisau

2.    Bahan
ü Tomat Merah ( Suhu Ruang dan Suhu Rendah )
ü Tomat peralihan ( Suhu Ruang dan Suhu Renda )
ü Tissue

E.    Prosedur Kerja
a.    Refraktometer
1.         Tomat dibelah dua (2) untuk mengambil sapel air dengan cara diperas.
2.         Meneteskan minuman yang akan diperiksa indeks biasnya pada permukaan prisma refraktometer.
3.         Menutup dan membiarkan berkas cahaya memasuki, melewati larutan perasan air tomat  dan pengatur prisma agar cahaya pada layar dalam alat tersebut menjadi dua warna dengan batas yang jelas.
4.         Menggeser tanda batas tersebut dengan memutar knop pengatur, sehingga memotong titik perpotongan dua garis diagonal yang saling berpotonga yang terlihat pada layar
5.         Mengamati dan membaca skala indeks bias yang ditunjukkan oleh jarum layar skala.
6.          Layar hasil warna yang telah diatur sedemikian sehingga memberikan dua warna yang mempunyai warna yang jelas dan tegas.
7.         Mengontrol ketelitian temperatur

b.    Hardnes
1.         Tomat yang masih utuh di uji kekerasan dengan menggunakan hardnes dengan cara menekan pada bagian luar tomat.
2.         Tomat yang telah dibelah dua (2) diuji kekerasan menggunakan hardnes dengan menekan pada bagian tengah tomat.
3.      Mengamati dan membaca skala yang ditunjukkan oleh jarum layar skala.


F.    Hasil Pengamatan

No
PENGGUNAAN ALAT
SUHU
TINGKAT KEMATANGAN
TOMAT PERALIHAN
TOMAT MERAH
1
Hardnes
Suhu Ruang
UTUH
3,14 Kg
SEBELAH
2,15 Kg
UTUH
1,35 Kg
SEBELAH
0,5 Kg
Suhu Rendah
3,15 Kg
1,00 Kg
2,18 Kg
1,17 Kg
2
Refraktometer
Suhu Ruang
UTUH
2,9 Briks
33 CELCIUS
3,91 Briks
UTUH
3,9 Briks
33 CELCIUS
4,91 Briks
Suhu Rendah
3,5 Briks
4,51 Briks
3,0 Briks
4,01 Briks


G.     Analisi Data
a.    Refraktometer
Nilai ketetapan refraktometer pada suhu 33 oC = 1,01
Indeks bias dari masing-masing larutan :

1.      Tomat Peralihan
ü Suhu Ruang          = 2,9 Briks + 1,01       = 3,91 Briks
ü Suhu Rendah        = 3,5 Briks + 1,01       = 4,51 Briks
2.      Tomat Merah           
ü Suhu Ruang          = 3,9 Briks + 1,01       = 4,91 Briks
ü Suhu Rendah        = 3,0 Briks + 1,01       = 4,01 Briks




b.    Hardnes
skala yang ditunjukkan oleh jarum layar skala :
1.      Tomat Peralihan      
ü Suhu Ruang
§   Utuh               = 3,14 Kg
§   Sebelah          = 2,15 Kg
ü Suhu Rendah       
§   Utuh               = 3,15 Kg
§   Sebelah          = 1,00 Kg
2.      Tomat Merah
ü Suhu Ruang         
§   Utuh               = 1,35 Kg
§   Sebelah          = 0,5 Kg
ü Suhu Rendah
§   Utuh               = 2,18 Kg
§   Sebelah          = 1,17 Kg
Keterangan
1.      Tomat Peralihan
2.      Tomat Merah

H.   Pembahasan
a.                                             Refraktometer
       Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/konsentrasi bahan terlarut dengan memanfaatkan reaksi cahaya. Tujuan percobaan yaitu mengetahui cara menggunakan alat dan menghitung indeks bias. Dari percobaan data yang diperoleh untuk tomat peralihan  skala yang ditunjukkan yaitu = 3,91 Briks untuk tomat peralihan pada suhu ruang, = 4,51 Briks untuk tomat peralihan pada suhu rendah, dan untuk tomat merah skala yang ditunjukkan yaitu =4,91 Briks untuk tomat merah pada suhu ruang, = 4,01 Briks untuk tomat merah pada suhu rendah. Pada tabel juga dituliskan kadar gula senyawa sebanding atau berbanding lurus dengan nilai indeks biasnya.


b.    Hardnes
       Hardnes adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekeraan suatu material yang ingin di uji titik kekerasannya, dengan mengunakan teknik penekadan terhadap suatu material percobaan. Tujuan percobaan untuk mengetahui cara penggunaan alat dan mengetahui titik kekerasan suatu material, dari percobaan data yang diperoleh untuk tomat peralihan skala yang ditujukkan yaitu = 3,14 Kg masih utuh pada suhu ruang, = 2,15 Kg sebelah pada suhu ruang, = 3,15 Kg masih utuh pada suhu rendah, = 1,00 Kg sebelah pada suhu rendah, dan pada tomat merah diperoleh skala yaitu = 1,35 Kg masih utuh pada suhu ruang, = 0,5 Kg sebelah pada suhu ruang, = 2,18 Kg masih utuh pada suhu rendah, = 1,17 Kg sebelah pada suhu rendah. Pada

I.     Kesimpulan
a.         Refraktometer
ü  Besar indeks bias pada tomat peralihan dan tomat merah  yaitu tomat peralihan pada suhu ruang (3,91 Briks), pada suhu rendah  (4,51 Briks), dan pada tomat merah pada suhu ruang (4,91 Briks), pada suhu rendah (3,01 Briks).

ü  Kadar gula dalam kemasan sebanding dengan besar indeks bias senyawa tersebut.

b.    Hardnes
ü  titik kekerasan pada masing- masing material memiliki tingkat kekeran tersendiri (berfariasi) yaitu pada tomat peralihan masih utuh (3,14) pada suhu ruang, (3,15) pada suhu rendah, pada tomat peralihan sebelah 2,15) pada suhu ruang, (1,00) pada suhu rendah, dan pada tomat merah masih utuh (1,35) pada suhu ruang, (2,18) pada suhu rendah, pada tomat merah sebelah (0,5) pada suhu ruang, dan (1,17) pada suhu rendah.



DAFTAR PUSTAKA

·           Suherman, Ir Wahid, 1987, Pengetahuan Bahan, Jurusan Teknik Mesin, Surabaya.

·           Bandriyana, B dan Tutun Nugraha.2003.Teknologi Nitridasi Plasma Untuk 
Bahan Pengerasan Permukaan Bahan Komponen Industri. Yogyakarta: PTBN-BATAN.

·           Febriantoko, Bambang Waluyo.2008. Studi Variasi Suhu terhadap Kuat
Mekanik Sambungan antara Baja dengan Tembaga pada Proses Furnace Brazing. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

·           Nugroho, Agung dwi. 2006. Efek Holding Time Temperatur Sinter dan Tekan 
 Kompaksi Terhadap Kekerasan dan Ketebalan Permukaan Baja ST-40   Berbentuk Slinder dengan Proses Surface Hardening Mamfaatkan Serbuk
Alumunium. Semarang: Universitas Diponegoro

·           Pratama, Damar Dwiyadi.2011. Difussion In Solid. Cilegon: Universitas Sultan 
Ageng Tirtayasa.

·           Sukma, Jonika Asmarani.2008. Laporan Praktikum Sturktur dan Sifat 
 Material. Semarang: Universitas Diponegoro.

·           Suryo, Sumar Hadi.2010. Laju Korosi dan Kekerasan Pipa Baja API 5L X65 
    Setelah Normalizing. Semarang: Universitas Diponegoro.



1 komentar:

  1. http://yanipoliven.blogspot.com/2015/03/laporan-praktikum-refraktometer-hardnes.html?m=1

    BalasHapus