A.
Judul Percobaan
Refraktometer & Hardnes
B. Tujuan
Percobaan
ü Untuk mengukur indeks bias suatu senyawa
ü Mahasiswa mampu
melakukan pengujian kekerasan hardness terhadap suatu material dengan
metoda pengujian kekerasan Brinell
C. Landasan
Teori
a. Refraktometer
Secara garis besar pekerjaan analisis kimia
dapat digolongkan dalam dua kategori besar yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Melalui analisis kualitatif dan kuantutatif kita dapat mendeteksi
dan mengidentifikasi jenis dan jumlah dari komponen penyususn bahan yang
dianalisis atau lebih dikenal sebagai analit. Perkembangan instrument sebagai
hasil perkembangan teknologi, memungkinkan kita melakukan analisi dalam
berbagai bentuk komposisi analit.
Tujuan utama analisis kualitatif adalah
mengidentifikasi komponen dalam zat kimia. Analisis kualitatif menghasilkan
data kualitatif, seperti terbentuknya endapan, warna gas, maupun data non
numeric lainnya. Refraktometer yaitu alat yang bekerja berdasarkan pembiasan
sinar, dipakai untuk menentukan indeks bias cairan (Godman,1991:452).
Indeks bias adalah ukuran kemampuan suatu medium
untuk membiaskan cahaya. Indeks bias suatu medium sama dengan kecepatan rambat
cahaya di ruang hampa dibagi dengan kecepatan rambat cahaya di dalam medium
tersebut. Juga diukur dengan indeks bias = (sinus sudut dating).
b. Hardnes
Kekerasan suatu bahan
adalah kemampuan sebuah material untuk menerima bebantanpa mengalami deformasi
plastis yaitu tahan terhadap identasi, tahan terhadap penggoresan, tahan
terhadap aus, tahan terhadap pengikisan (abrasi). Kekerasan suatu bahan
merupakan sifat mekanik yang paling penting, karena kekerasan dapat
digunakanuntuk mengetahui sifat-sifat mekanik yang lain, yaitu strenght
(kekuatan.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
ü Refraktometer
ü Hardnes
ü Pisau
2. Bahan
ü Tomat Merah ( Suhu Ruang dan Suhu Rendah )
ü Tomat peralihan ( Suhu Ruang dan Suhu Renda )
ü Tissue
E. Prosedur Kerja
a. Refraktometer
1.
Tomat dibelah
dua (2) untuk mengambil sapel air dengan cara diperas.
2.
Meneteskan
minuman yang akan diperiksa indeks biasnya pada permukaan prisma refraktometer.
3.
Menutup dan
membiarkan berkas cahaya memasuki, melewati larutan perasan air tomat dan pengatur prisma agar cahaya pada layar
dalam alat tersebut menjadi dua warna dengan batas yang jelas.
4.
Menggeser tanda
batas tersebut dengan memutar knop pengatur, sehingga memotong titik
perpotongan dua garis diagonal yang saling berpotonga yang terlihat pada layar
5.
Mengamati dan
membaca skala indeks bias yang ditunjukkan oleh jarum layar skala.
6.
Layar hasil warna yang telah diatur sedemikian sehingga memberikan dua
warna yang mempunyai warna yang jelas dan tegas.
7.
Mengontrol ketelitian temperatur
b. Hardnes
1.
Tomat yang masih utuh di uji kekerasan dengan
menggunakan hardnes dengan cara menekan pada bagian luar tomat.
2.
Tomat yang telah dibelah dua (2) diuji kekerasan
menggunakan hardnes dengan menekan pada bagian tengah tomat.
3.
Mengamati dan membaca skala yang ditunjukkan oleh
jarum layar skala.
F. Hasil
Pengamatan
No
|
PENGGUNAAN ALAT
|
SUHU
|
TINGKAT KEMATANGAN
|
||||||||
TOMAT PERALIHAN
|
TOMAT MERAH
|
||||||||||
1
|
Hardnes
|
Suhu Ruang
|
UTUH
|
3,14 Kg
|
SEBELAH
|
2,15 Kg
|
UTUH
|
1,35 Kg
|
SEBELAH
|
0,5 Kg
|
|
Suhu Rendah
|
3,15 Kg
|
1,00 Kg
|
2,18 Kg
|
1,17 Kg
|
|||||||
2
|
Refraktometer
|
Suhu Ruang
|
UTUH
|
2,9 Briks
|
33 CELCIUS
|
3,91 Briks
|
UTUH
|
3,9 Briks
|
33 CELCIUS
|
4,91 Briks
|
|
Suhu Rendah
|
3,5 Briks
|
4,51 Briks
|
3,0 Briks
|
4,01 Briks
|
|||||||
G. Analisi
Data
a. Refraktometer
Nilai ketetapan refraktometer pada suhu 33 oC = 1,01
Indeks bias dari masing-masing larutan :
1. Tomat
Peralihan
ü Suhu Ruang = 2,9 Briks + 1,01 = 3,91 Briks
ü Suhu Rendah = 3,5 Briks + 1,01 = 4,51 Briks
2. Tomat Merah
ü Suhu Ruang = 3,9 Briks + 1,01 = 4,91 Briks
ü Suhu Rendah = 3,0 Briks + 1,01 = 4,01 Briks
b. Hardnes
skala yang ditunjukkan oleh jarum layar skala :
1.
Tomat Peralihan
ü Suhu Ruang
§
Utuh =
3,14 Kg
§
Sebelah =
2,15 Kg
ü Suhu Rendah
§
Utuh =
3,15 Kg
§
Sebelah =
1,00 Kg
2.
Tomat Merah
ü Suhu Ruang
§
Utuh =
1,35 Kg
§
Sebelah =
0,5 Kg
ü Suhu Rendah
§
Utuh =
2,18 Kg
§
Sebelah =
1,17 Kg
Keterangan
1. Tomat
Peralihan
2. Tomat Merah
H. Pembahasan
a. Refraktometer
Refraktometer adalah
alat yang digunakan untuk mengukur kadar/konsentrasi bahan terlarut dengan memanfaatkan reaksi cahaya. Tujuan percobaan yaitu mengetahui cara menggunakan alat dan menghitung
indeks bias. Dari percobaan data yang diperoleh untuk tomat
peralihan skala yang
ditunjukkan yaitu = 3,91 Briks untuk tomat
peralihan pada suhu ruang, = 4,51 Briks untuk tomat peralihan
pada suhu rendah, dan untuk tomat merah skala yang
ditunjukkan yaitu =4,91 Briks untuk tomat merah pada suhu ruang, = 4,01 Briks untuk tomat merah pada suhu rendah. Pada tabel juga dituliskan kadar gula senyawa sebanding atau berbanding
lurus dengan nilai indeks biasnya.
b. Hardnes
Hardnes adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kekeraan suatu material yang ingin di uji titik kekerasannya, dengan
mengunakan teknik penekadan terhadap suatu material percobaan. Tujuan percobaan
untuk mengetahui cara penggunaan alat dan mengetahui titik kekerasan suatu material,
dari percobaan data yang diperoleh untuk tomat peralihan skala yang ditujukkan
yaitu = 3,14 Kg masih utuh pada suhu ruang, = 2,15 Kg sebelah pada suhu ruang,
= 3,15 Kg masih utuh pada suhu rendah, = 1,00 Kg sebelah pada suhu rendah, dan
pada tomat merah diperoleh skala yaitu = 1,35 Kg masih utuh pada suhu ruang, =
0,5 Kg sebelah pada suhu ruang, = 2,18 Kg masih utuh pada suhu rendah, = 1,17
Kg sebelah pada suhu rendah. Pada
I. Kesimpulan
a. Refraktometer
ü Besar indeks bias pada tomat peralihan dan tomat merah yaitu tomat
peralihan pada suhu ruang (3,91 Briks), pada suhu rendah (4,51 Briks), dan pada tomat merah pada suhu ruang (4,91 Briks), pada suhu rendah (3,01 Briks).
ü Kadar gula dalam kemasan sebanding dengan besar indeks bias senyawa
tersebut.
b. Hardnes
ü titik
kekerasan pada masing- masing material memiliki tingkat kekeran tersendiri
(berfariasi) yaitu pada tomat peralihan masih utuh (3,14) pada suhu ruang,
(3,15) pada suhu rendah, pada tomat peralihan sebelah 2,15) pada suhu ruang,
(1,00) pada suhu rendah, dan pada tomat merah masih utuh (1,35) pada suhu
ruang, (2,18) pada suhu rendah, pada tomat merah sebelah (0,5) pada suhu ruang,
dan (1,17) pada suhu rendah.
DAFTAR PUSTAKA
·
Suherman, Ir Wahid, 1987, Pengetahuan Bahan, Jurusan Teknik Mesin,
Surabaya.
·
Bandriyana, B dan Tutun
Nugraha.2003.Teknologi Nitridasi Plasma Untuk
Bahan
Pengerasan Permukaan Bahan Komponen Industri. Yogyakarta: PTBN-BATAN.
·
Febriantoko, Bambang Waluyo.2008. Studi
Variasi Suhu terhadap Kuat
Mekanik
Sambungan antara Baja dengan Tembaga pada Proses Furnace Brazing. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
·
Nugroho, Agung dwi. 2006. Efek Holding Time
Temperatur Sinter dan Tekan
Kompaksi Terhadap Kekerasan dan Ketebalan
Permukaan Baja ST-40 Berbentuk Slinder
dengan Proses Surface Hardening Mamfaatkan Serbuk
Alumunium. Semarang: Universitas
Diponegoro
·
Pratama, Damar Dwiyadi.2011. Difussion In
Solid. Cilegon: Universitas Sultan
Ageng
Tirtayasa.
·
Sukma, Jonika Asmarani.2008. Laporan Praktikum Sturktur dan
Sifat
Material. Semarang: Universitas Diponegoro.
·
Suryo, Sumar Hadi.2010. Laju Korosi dan
Kekerasan Pipa Baja API 5L X65
Setelah Normalizing. Semarang: Universitas
Diponegoro.
http://yanipoliven.blogspot.com/2015/03/laporan-praktikum-refraktometer-hardnes.html?m=1
BalasHapus