Senin, 11 Mei 2015

Text Box: FOR JUST ASSISTANT 


Penuntun Praktikum


DAYA DI BIDANG PERTANIAN

Di susun oleh :
Muhammad yani
















JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2012



Praktikum I
Pengenalan Silinder Pembakaran dan Proses Pembakaran
pada Motor Bakar Bensin

Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran, pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI

Mesin bensin sering digunakan dalam :
·         Sepeda motor.
·         Mobil.
·         Pesawat.
·         Mesin untuk pemotong rumput
·         Mesin untuk speedboat dan sebagainya.

Tipe-tipe mesin bensin berdasarkan siklus proses pembakaran adalah :
·         Mesin satu tak, setiap langkah piston terjadi proses pembakaran.
·         Mesin dua tak, memerlukan dua langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
·         Mesin empat tak, memerlukan empat langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
·         Mesin enam tak, memerlukan enam langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.\
·         Mesin wankel (rotary engine/wankel engine). memerlukan satu putaran penuh rotor dalam satu siklus pembakaran.

Tiga syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja :
1.      Kompresi ruang bakar yang cukup.
2.      Komposisi campuran udara dan bahan bakar yang sesuai.
3.      Pengapian yang tepat (besar percikan busi dan waktu penyalaan/timing ignition).

Sistem-sistem dalam mesin bensin mencakup :
·         Sistem bahan bakar (fuel system).
·         Sistem pengapian (ignition system).
·         Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).
·         Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust system).
·         Sistem katup (valve mechanism)
·         Sistem pelumasan (lubricating system)
·         Sistem pendinginan (cooling system).
·         Sistem penyalaan (starting system).

Tujuan Praktikum
Mengenal dan mengetahui bagaimana proses pembakaran dalam silinder motor bakar bensin
Alat dan bahan
-            Dapur pacu Motor bakar bensin
Pengamatan
NO
BAGIAN
KEGUNAAN
KET




































Tugas
1
2
3
4
5




Praktikum II
Pengenalan Silinder Pembakaran dan Proses Pembakaran
pada Motor Bakar Diesel


Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen :
·       Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.
·       Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar. Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya, maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati ruang bakar bisa lebih banyak.

Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat memengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.

Tipe mesin diesel
Ada dua kelas mesin diesel: dua-tak dan empat-tak.
Biasanya jumlah silinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun jumlah silinder dapat digunakan selama poros engkol dapat diseimbangkan untuk mencegah getaran yang berlebihan. Mesin 6 segaris paling banyak diproduksi dalam mesin tugas-medium ke tugas-berat, meskipun V8 dan 4 segaris juga banyak diproduksi.
Mesin diesel bekerja dengan kompresi udara yang cukup tinggi, sehingga pada mesin disel besar perlu ditambahkan sejumlah udara yang lebih banyak. Maka digunakan Supercharger atau turbocharger pada intake manifold, dengan tujuan memenuhi kebutuhan udara kompresi


Keunggulan dan kelemahan dibanding dengan mesin busi-nyala
Untuk keluaran tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar daripada mesin bensin karena konstruksi besar diperlukan supaya dapat bertahan dalam tekanan tinggi untuk pembakaran atau penyalaan. Dengan konstruksi yang besar tersebut penggemar modifikasi relatif mudah dan murah untuk meningkatkan tenaga dengan penambahan turbocharger tanpa terlalu memikirkan ketahanan komponen terhadap takanan yang tinggi. Mesin bensin perlu perhitungan yang lebih cermat untuk modifikasi peningkatan tenaga karena pada umumnya komponen di dalamnya tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin diesel kandidat untuk modifikasi mesin dengan biaya murah.
Penambahan turbocharger atau supercharger ke mesin bertujuan meningkatkan jumlah udara yang masuk dalam ruang bakar dengan demikian pada saat kompresi akan menghasilkan tekanan yang tinggi dan pada saat penyalaan atau pembakaran akan menghasilkan tenaga yang besar. Penambahan turbocharger atau supercharger pada mesin diesel tidak berpengaruh besar terhadap pemakaian bahan bakar karena bahan bakar disuntikan secara langsung ke ruang bakar pada saat ruang bakar dalam keadaan kompresi tertinggi untuk memicu penyalaan agar terjadi proses pembakaran. Sedangkan penambahan turbocharger atau supercharger pada mesin bensin sangat memengaruhi pemakaian bahan bakar karena udara dan bahan bakar dicampur dengan komposisi yang tepat sebelum masuk ruang bakar, baik untuk mesin bensin dengan sistem karburator maupun sistem injeksi.

Tujuan Praktikum
Mengenal dan mengetahui bagaimana proses pembakaran dalam silinder motor bakar diesel
Alat dan bahan
-          Dapur pacu Motor bakar diesel
Pengamatan
NO
BAGIAN
KEGUNAAN
KET




































Tugas
1
2
3
4
5





Praktikum III
Pengenalan Sistem Penyaluran Bahan Bakar

            Motor bensin merupakan jenis dari motor bakar, motor bensin kebanyakan dipakai sebagai kendaraan bermotor yang berdaya kecil seperti mobil, sepeda motor, dan juga untuk motor pesawat terbang. Pada motor bensin selalu diharapkan bahan bakar dan udara itu sudah tercampur dengan baik sebelum dinyalakan oleh busi. Pada motor bakar sering memakai sistem bahan bakar menggunakan karburator. Pada gambar (2.4) diterangkan  skema sistem penyaluran bahan bakar.
skema
Gambar.. Skema sistem penyaluran bahan bakar
(Sumber : Arismunandar, 1983)

            Pompa bahan bakar menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke karburator untuk memenuhi jumlah bahan bakar yang harus tersedia didalam karburasi. Pompa ini terutama dipakai apabila letak tangki lebih rendah daripada letak karburator. Untuk membersihkan bahan bakar dari kotoran yang dapat mengganggu aliran atau menyumbat saluran bahan bakar, terutama didalam karburator, digunakan saringan atau filter. Sebelum masuk kedalam saringan, udara mengalir melalui karburator yang mengatur pemasukan, pencampuran dan pengabutan bahan bakar ke dalam, sehingga diperoleh perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan keadaan beban dan kecepatan poros engkol. Penyempurnaan pencampuran bahan bakar udara tersebut berlangsung baik di dalam saluran isap maupun didalam silinder sebelum campuran itu terbakar. Campuran itu haruslah homogen serta perbandingannya sama untuk setiap silinder, campuran yang kaya (rich fuel) diperlukan dalam keadaan tanpa beban dan beban penuh sedangkan campuran yang miskin (poor fuel) diperlukan untuk operasi normal.
Tujuan Praktikum
Mengenal dan mengetahui bagaimana proses pembakaran dalam silinder motor bakar diesel
Alat dan bahan
-          Hand traktor dan reaper
Pengamatan
NO
BAGIAN
KEGUNAAN
KET








Tugas
1
2
Praktikum IV
Sistem Pendinginan pada Motor Bakar Internal
Kendaraaan akan mengalami panas akibat dari pembakaran bahan bakar. Walaupun sebagian efisiensi panas itu dimanfaatkan kembali oleh mesin. Mesin akan mengalami panas yang tinggi atau yang disebut over heating bila panas mesin tidak dikurangi.
Sistem pendinginan dirancang untuk menjaga efisiensi panas itu. Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air. Mesin mobil kebanyakan menggunakan sistem pendinginan air.
Sistem pendinginan air lebih rumit, tetapi mempunyai banyak keuntungan , Karena ruang bakar diselimuti oleh air yang berada di water jacket maka selain mendinginkan juga berfungsi sebagai peredam bunyi. Kontruksi sistem pendinginan dilengkapi oleh water jacket, thermostat, radiator, kipas radiator, pompa air dan komponen – komponen lain pendukungnya. Komponen – Komponen Sistem Pendinginan dan Fungsinya:
1.      Water Jacket
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEg9Ik9Wz0Hw9nBIO5OCXB0n-tozuBkDXWPVfI5stKYnH5KuiBV-3QHW4IDtuIuZF8_Wx3SE33qFpVk7Y-nQDVHgkUu8DJToadbBKE0_-iuKFgZ-rKJc7kp3U3S92Hhgob2LdByolVX9VU/s1600/water+jacket.jpg

Jika mesin dibelah maka akan terlihat ada ruang-ruangan seperti saluran air yang menyelimuti ruang bakar dan komponen di sekitarnaya. Saluran itu adalah tempat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin.

Thermostat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9ZytPPwaGRrxGfMBx5kNO1L-G1yyVm1WCEN0AIfhZYvBdruR2zKtsPs1l_YWERpZ46tt3goo0AxcJdDjc0HZnHhS2PJ7E_pz3sR_mhCr_gu1qaxaswpUsTdjsil_N0_2rCRjU4k65Uo3G/s320/Thermostat.jpg


Thermostat seperti katup otomatis yang mengatur masuk atau tidaknya air pendingin masuk ke radiator. Cara kerjanya jika air pendingin yang berada di water jacket masih dingin maka thermostat tidak akan membuka saluran ke radiator karena uap yang dari panasnya tidak mempu untuk membuka katup thermostat maka air pendingin itu akan kembali untuk bersirkulasi di dalam mesin melalui saluran by pass. Thermostat akan membuka kira-kira ketika temperatur air pendingin antar 80 – 900C (176 – 1940F).

Radiator
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKAJX8AEKfboK2JJrKPtbYFDFj_GFTViif2ntT1SM_tbOp1iYcuMi800g0l4JpV5NNFyEGiMKpTVIidJu4SAGfqV5dNoBYFyRkmEEMs0jAvNzS85BKRnqtFGciRGIxPuDzBETY-rUpIhdc/s320/Gambar+Radiator.jpg

Ketika Thermostat membuka karena temperatur air pendinginnya telah panas maka air pendingin itu harus segera didinginkan. Komponen nya adalah radiator. Bagian-bagian radiator adalah ada reservoir (tangki cadangan), tutup radiator, radiator bagian atas,inti radiator, dan radiator bagian bawah. Reservoir (tangki cadangan) berfungsi sebagai tangki cadangan bila air pada radiator berlebihan. Inti tadiator terdiri dari sirip-sirip tempat saluran air pendingin yang nantinya akan dipercepat pendinginan nya oleh kipas radiator. Jika air pendingin telah didinginkan oleh inti radiator dibantu dengan kipas radiator maka ai pendingin itu akan masuk ke radiator bagian bawah yang nantinya akan masuk ke mesin untuk bersirkulasi di dalam mesin di water jacket. Air pendingin masuk ke radiator ataupun keluar dari radiator menuju mesin di hubungkan oleh selang radiator yang tahan panas.

Kipas Radiator dan Pompa Air

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbvBV6n4mQAWLaYgEtwI_imYMHihpBfh-ZRj8BKywqWGWOXCKHo71-8UvqsD4S3QjdBBCtKd1JXl4oQPdX68pLbKtQA5y-KeBVvXXNAioMb-ofF9DBsFiQIhYHUlC-H3vswFLSGbwfDS0T/s1600/Radiator_fan.jpg
Kipas Radiator

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzmZ86YPJvONw_CN-cS22S-gDp-x5__G7OZEWgFWrFhm3yHLSNKY6BOJQ8NELwmQ9wbkhxT9_r0Gp-tv6TdvL-Dni9PF221BEX9hNOhpqPEHY3IYiIXHCi5VWyliqiw1wR3vfhPugvgSwQ/s1600/waterpump.jpg
Waterpump (Pompa Air Mobil)

Berfungsi untuk mempecepat proses pendinginan air pendingin yang telah panas. Kipas radiator ada yang digerakkan secara mekanik oleh poros engkol dan ada pula yang digerakkan oleh motor listrik yang menempel di kipas radiator itu.Sedangkan untuk mempercepat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin maka pompa air lah yang mempercepat sirkulasinya.

Cara Kerja Sistem Pendinginan

Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.
Tujuan Praktikum
Mengenal dan mengetahui bagaimana proses pembakaran dalam silinder motor bakar diesel
Alat dan bahan
-          Hand traktor dan reaper
Pengamatan
NO
BAGIAN
KEGUNAAN
KET




































Tugas
1
2
3
4
5













Praktikum V
Sistem Pelumasan Pada Motor Bakar Internal
Viscosity (kekentalan)

Kekentalan minyak sangat penting dalam operasi Lubricating System. Ketidak tepatan kekentalan minyak yang dipakai dapat merusakkan bagian-bagian mesin yang dilumasi. Terlebih-lebih pada motor bakar kekentalan tersebut harus betul-betul diperhatikan.Panas yang tinggi pada motor akan merusakkan sifat minyak, mengencerkan minyak dan melemahkan oil film, sehingga fungsi pelumasan menjadi buruk. Kekentalan minyak dapat diukur atau di test di laboratorium dengan mempergunakan tester yang dikenal dengan nama “SAYBOLT UNIVERSAL VISCOSITY”. Dari hasil tes tersebut kita mendapatkan angka kekentalan umpamanya SAE – 30 ini berarti kekentalan minyaknya 30, angka-angka di bawah 30 (SAE 10 – SAE 20) minyaknya akan lebih encer dan sebaliknya bila angka-angka tersebut lebih besar (SAE 40 – 50) minyaknya akan lebih kental. Dalam buku petunjuk (service manual) dari pabrik-pabrik yang membuat peralatan telah ditentukan minyak dengan kekentalan berapa yang harus dipakai pada peralatannya.
Temperatur Lubricating Oil (suhu minyak pelumas)
Seperti telah diterangkan bahwa panas yang berlebihan pada minyak pelumas dapat merusakkan sifat-sifat minyak itu sendiri : minyak menjadi encer, daya tahan oil film menjadi lemah, fungsi pelumasan memburuk yang akhirnya dapat merusakkan seluruh peralatannya. Untuk menjaga hal tersebut kita harus selalu memperhatikan petunjuk panas minyak (oil temperature gauge) apakah panasnya minyak dalam system tersebut berada selalu dalam batas-batas operating temperature yang telah ditentukan ialah antara 2500F – 2350F, Jika pada suatu waktu kedapatan ada gejala kenaikan yang terus menerus lekas-lekas hal tersebut dicari penyebabnya atau laporkan segera kebagian yangbiasa menanganinya (atasan saudara/ke bagian maintenance).

Pressure Lubricating Oil (tekanan minyak pelumas)
Pelumasan-pelumasan yang mempergunakan system pressure, tekanan minyak memegang peranan penting dalam operasi pelumasan tersebut. Tekanan (press) minyak telah ditentukan antara 40 – 65 PSI (untuk motor bakar). Tekanan minyak yang kurang dari operating pressure (kurang dari 40 – PSI) dapat merusakkan system pelumasan, yaitu minyak pelumas akan menjadi kurang pembagiannya ditempat-tempat bagian mesin yang dilumasi, oleh karena itu kita harus selalu memperhatikan oil pressure gauge pada waktu motor-motor atau peralatan tersebut beroperasi.

Fungsi Minyak Pelumas
1.        Membentuk lapisan (oil film),
2.        Mencegah kontak langsung permukaan logam satu dengan yang lainnya.
3.        Mengurangi gesekan, mencegah keausan dan panas.
4.        Mendinginkan bagian-bagian mesin.
5.        Oli berfungsi sebagai perapat (seal) antara torak dan dinding silinder.
6.        Oli mengeluarkan kotoran dari bagian mesin.
7.        Melindungi bagian-bagian mesin dari karat.


cara pemeriksaan minyak pelumas
1.      Tempatkan kendaraan ditempat yang rata
2.      Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit
3.      Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian matikan
4.      Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian masukkan kembali dengan tepat.
5.      Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan :
6.      Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur
7.      Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan
8.      Periksa perubahan warna minyak mesin

perubahan warna minyak mesin
no
Warna
Indikasi
1
Merah
Minyak bercampur dengan bensin
2
Kelabu
Bercampur dengan serbuk bantalan
3
Susu
Bercampur dengan air
4
Coklat
Bercampur dengan karbon

Mengurangi gesekan (friction)
Untuk tujuan ini lubricating sistem (sistem pelumasan) menyediakan (terus-menerus) lapisan-lapisan minyak (oil film) antara kedua logam bagian mesin yang bergesek, sehingga kedua logam tersebut tidak langsung bersentuhan dalam gerakan-gerakannya.

Mendinginkan
Panas yang dapat ditimbulkan oleh logam bagian mesin yang bergesek dapat diserap oleh minyak yang melumasi bagian-bagian tersebut

Membersihkan
Kotoran-kotoran yang menempel pada logam bagian mesin yang dilumasi dapat terbawa dan ada yang larut dalam minyak pelumas

Melicinkan
Bagian-bagian yang dalam gerak-gerakannya bergesek satu sama lain. Jalannya dapat diperlancar oleh karena sifat minyak pelumas yang punya daya pelicin.

System Pelumasan
Pada umumnya ada tiga cara system pelumasan.
- Cara tekanan (Pressure System)
- Cara Percikan (Splash System)
- Cara Kucuran/tetesan (Gravity System)

Pressure System
Pada sistem ini pelumasan dijalankan dengan tekanan dari pompa minyak. Minyak pelumas dipompakan dan di sirculasikan kebagain-bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Pressure System ini banyak dipakai pada motor-motor bakar dan peralatan-peralatan lainnya yang berukuran sedang dan besar (pompa-pompa, compressor, motor-motor diesel dan lain-lain)

Gambar berikut memperlihatkan sirkulasi minyak dari pelumasan sistem tekanan (pressure system) pada sebuah motor bakar.
Minyak dipompakan keseluruh bagian mesin yang memerlukan pelumasan (bearing crank shaft, connecting road, roker Arm, valve mechanism dan lain-lain).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVzC3PLgzHuaf6RXQOxx0BBbIpxq4Oj90I8a4u2V_yuGI55QC_oavB3Pc-MWAIb0piz-VV6siWHKGk3m2G3XUW5mHFeIhlVqwzFzF9mhe1CkMNLrehqSO0PmJNhcO-RBwFsRxOPJWwGOM/s400/97216-004-D655301C.jpg
Setelah itu minyak kembali lagi ke oil pan dan dipompakan lagi, begitulah seterusnya sirkulasi minyak pada pelumasan tersebut. Pada gambar terlihat bahwa minyak yang di sirkulasikan oleh pompa sebelum dialirkan ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan lebih dahulu melewati oil filter untuk dibersihkan dan melewati oil cooler untuk didinginkan.
Hal ini dilakukan untuk :
- Menjaga ketahan fungsi pelumasan minyak
- Minyak tetap bersih
- Panasnya selalu berada pada operating temperatur.

Lubricating Oil
Kwalitas Lubricating Oil (mutu minyak pelumas) Lubricating oil (minyak pelumas) untuk bermacam-macam keperluan dibuat dipabrik-pabrik lubricating oil dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh suatu lembaga yang khusus menangani hal tersebut.

Persyaratan-persyaratan tersebut antrara lain :
a.    Minyak pelumas harus dibuat dari bahan dasar minyak bumi (oil of petroleum base)
b.    Tidak mengandung asam (acids) uap air (moisture) dan bahan-bahan lainnya yang dapat   merusakan bagian-bagian mesin yang dilumasi
c.    Harus punya angka-angka kekentalan, titik cair, titik didih, titik bakar dan berat jenis yang telah ditentukan (di standarkan) Selain persyaratan tersebut di atas, hal-hal di bawah ini menentukan juga kwalitas (mutu) minyak pelumas
d.   Minyak pelumas harus punya daya alir dan daya lekat yang baik
e.    Harus punya daya tahan kekentalan yang baik pada maximum operating temperatur + 2350F.
Dalam praktek pemakaiannya kwalitas minyak pelumas dapat dilihat pada :
a.       Dapat memperpanjang waktu service. Pada waktu service minyaknya masih dalam keadaan baik, menurut pemeriksaan laboratorium.
b.      Waktu overhaul dapat dicapai dengan tepat, tidak banyak kerusakan sebelum waktu overhaul.
Kwantitas Lubricating Oil (jumlah minyak pelumas)
Banyaknya minyak pelumas yang dipakai pada lubricating system harus selalu cukup sesuai dengan buku petunjuk dari masing-masing pabrik yang membuat peralatan-peralatan tersebut.

Untuk mengetahui cukup atau tidaknya minyak yang dipakai system tersebut dilengkapi dengan gelas-gelas penduga (indicator) dan tangkai pengukur (dipstick) dimana pada gelas penduga dan tangkai pengukur tersebut dibubuhkan bacaan yang menunjukkan : penuh/cukup (full) dan kurang/tambah (add).
Dengan pedoman tersebut kita dapat memelihara banyaknya minyak yang diperlukan pada lubricating system selama operasi.

Tujuan Praktikum
Mengamati  System pada motor-motor bakar dan peralatan-peralatan lainnya ( pompa-pompa, compressor-compressor, tractor-tractor dan lain-lain) ialah untuk memelihara ketahana logam bagian-bagian mesin yang selalu bergesek atau bersentuhan satu sama lain dalam gerakan-gerakannya, dengan adanya pelumasan, logam-logam bagian mesin tersebut dapat bertahan lama dalam pemakaiannya/tidak lekas rusak/aus.
Alat dan bahan
-          Pelumasan SAE 40, SAE 12-50w, SAE 90 dan SAE 120

Pengamatan
NO
BAGIAN
KEGUNAAN
KET




















Tugas
1
2
3



Praktikum VI
Sistem Penyaluran Daya
Final drive pada sepeda motor sebagai bagian terpisah dari transmisi/persnelling, terkecuali scooter dengan transmisi CVT. Final drive dapat dilakukan dengan menggunakan rantai dan gigi sproket, sabuk dan puli, atau sistem poros penggerak. Jenis rantai dan sproket adalah jenis yang paling umum digunakan pada sepeda motor. Final drive jenis poros penggerak (drive shaft) biasanya digunakan untuk sepeda motor model touring. Jenis ini cukup kuat, lebih terjaga kebersihannya dan perawatan rutinnya hanya saat penggantian oli. Namun demikian final drive jenis ini cukup berat dan biaya pembuatannya mahal. Sedangkan final drive jenis sabuk dan puli hanya dipakai pada beberapa sepeda motor saja, khususnya generasi awal sepeda motor, dimana power atau tenaga yang dihasilkan masih banyak yang rendah, sehingga penggunaan jenis sabuk dan puli masih efektif.
V-Belt

Sabuk karet berbentuk [V] digunakan pada kendaraan bertransmisi otomatis
Rantai jenis konvensional & V-belt banyak digunakan pada mesin bertransmisi manual/semi otomatis, terutama pada kendaraan roda 2 dan roda 3. Banyak macam rantai dari sisi kwalitas, corak, ukuran dan jenisnya
Praktikum VII
Pengenalan Sistem Pengapian (Ignition System) pada Mesin Bensin
Dalam sistem pengapian mesin multi silinder konvensional dikenal komponen Distributor sebagai pembagi tegangan sekunder coil pengapian yang selanjutnya disalurkan ke busi pada silinder yang membutuhkan. Sebagai satu unit kerja, komponen Distributor ini memiliki bagian-bagian umum yang secara garis besar meliputi contact  point atau platina dakapacitor atau kondensor (pada sistem Kettering), hall IC atau magnetic pick-up atau optical sensor (sistem TCI), modul igniter (model internal, TCI), coil pengapian (model interna TCI), mechanical advancer, vacuum advancer, Distributor shaft, bearing atau ushing, distributor housing, o-ring atau oil seal, Distributor cap, Distributor rotor dan brake, sebagaimana Gambar 1.1.
Gambar 1.1.  Distributor Konvensional.
Komponen-komponen  diatas  secara  individu  maupun  sebagai  sistem  ternyata memiliki banyak permasalahan diantaranya :
1.    Terjadinya kerusakan permanen pada platina dan capasitor akibat dialiri arus yang cukup besar yang digunakan untuk mensuplai arus ke kabel primer coil. Kondisi ini menyebabkan platina dan kapasitor harus diganti pada periode tertentu.
2.    Terjadiny keausa pada   kompone bergera (moving   parts)   seperti mechanical advancer, Distributor shaft dan bearing atau bushing. Salah satunya disebabkan terjadinya kemacetan hingga terjadi kehilangan daya. Gangguan ini secara langsung mempengaruhi sistem pengapian. Distributor shaft yang berputar tidak rata akibat kerusakan bearing atau bushing-nya mengakibatkan timing pengapian tidak stabil, sehingga mesin tidak dapat digunakan dengan baik (idle). Mechanical advancer yang tidak berfungsi baik akan  mengakibatkan  timing  pengapian  tidak  dapat  maju  seiring  dengan naiknya putaran mesin sehingga proses pembakaran tidak sempurna.
3.    Terjadinya kerusakan pada komponen vacuum advancer maupun komponen terkait yang akan mengakibatkan melemahnya akselerasi mesin.
4.    Kerusakan terjadi pada o-ring atau oil seal yang disebabkan karena seringnya menerima beban panas, tekanan dan exposure yang terus menerus dari oli, hingga kehilangan daya perapatnya pada gilirannya pelumas bocor.
5.    Terjadinya keausan pada carbon electrode sehingga menimbulkan gangguan pada distributor cap yang mengakibatkan gangguan pada pengapian atau misfiring.
6.    Pengapian sistem Distributor melibatkan pemakaian kabel busi untuk menyalurkan dan membagi tegangan sekunder coil pengapian ke silinder yang memerlukan. Adanya kabel busi juga memiliki potensial masalahnya sendiri.
7.    Pada  sistem  pengapian  distributor,  tegangan  sekunder  dari  coil  pengapian tidak dapat tersalur langsung ke busi melainkan harus melewati rotor, cap antara rotor dan elektroda karbon pada Distributor cap dan juga kabel busi dengan nilai resistensi yang tinggi (dalam satuan Kilo Ohm). Rute perjalanan yang panjang ini tentu saja mengakibatkan berkurangnya daya pengapian itu sendiri setelah sampai ke tujuannya.
Untuk  mengatasi  permasalahan  diatas,  beberapa  produsen  kendaraan telah mengeluarkan produknya diantaranya Mitsubishi Eterna DOHC ECI Multi (1990), Suzuki Baleno (1997), Daihatsu Taruna EFI (2000) dan Hyundai Atoz (2005) telah merancang sistem pengapian kendaraan yang meniadakan komponen Distributor (distributorless) atau dikenal dengan direct ignition. Sistem Distributorless yang dikembangkan oleh kendaraan diatas menggunakan sistem Distributorless Dual Ignition System (Waste Spark) dengan power ignitor analog dan  kemudian  dikoreksi  timing pengapiannya dengan  sistem  digital  yang ada didalam  Electronic  Control  Module  (ECM).     Dalam  disain  dual  ignition, pengapian secara bersamaan diterapkan pada dua silinder yang berpasangan (keduanya pada posisi TDC) dimana satu silinder pada posisi yang membutuhkan dan silinder pasangannya pada posisi tidak membutuhkan. Oleh karena pengapian dibuang pada satu silinder yang tidak membutuhkan, maka sistem ini dikenal juga dengan istilah waste spark ignition. Untuk mesin yang menggunakan bahan bakar bensin empat silinder dengan (firing order) 1-3-4-2, terdapat dua pasang silinder, yaitu 1-4 dan 2-3. Oleh karenanya diperlukan dua coil pengapian untuk melayani dua pasang silinder tersebut, seperti terlihat pada gambar berikut ini :
Gambar 1.2.  Distributorless Dual Spark Ignition.
Sementara tipe dual ignition  yang murni analog baik sensor maupun timing   device-ny tanpa   ada   koreksi   ole siste digita tela banyak dikembangkan sebagai komponen alternative atau aftermarket sebagai upgrade
Gambar di bawah adalah salah satu sistem pengapian pada mobil dan merupakan pengapian konvensional yang menggunakan distributor untuk mendistribusikan tegangan tinggi dari koil menuju ke masing-masing busi.
Pengamatan
NO
BAGIAN
KEGUNAAN
KET




































Tugas
1
2
3
4
5





Praktikum VIII
Pengenalan sistem penghubung dan pemutus putaran motor
dari poros engkol ke transmisi

Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila di tambahakan bahan aditif pelicin, kopling bisa slip. Kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a.       Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol)
b.      Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling
Pada umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan

Fungsi Kopling
Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi. Kopling yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol (kruk as) dengan poros roda gigi transmisi (counter scraft)
Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan
Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi

Cara Kerja
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas sistem kopling. Kopling adalah alat yang memenuhi persyaratan:
a.       Dapat meneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling)
b.      Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi
c.       Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara halus, merata tanpa hentakan
Menurut sistem cara penggunaannya dibagi menjadi:



Kopling Manual
Kopling yang bekerja secara manual yang dilakukan oleh pengendara itu sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling dan pelat kopling merapat, akan tetapi putaran mcsin dari poros engkol menuju ke transmisi akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang

Kopling Otomatis
Disebut juga kopling ganda. Kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling merenggang, hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang.
Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling, hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang

Prinsip Kerja Kopling
kopling primer berfungsi untuk melayani start jalan, sedangkan kopling sekunder berfungsi untuk melayani pengoperan gigi
Kopling Primer terletak pada poros engkol yang terdiri dari:
1.      Outer clutch berputar bebas pada poros engkol
2.      Inner clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol
3.      Drive plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi sebagai pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch
4.      Drive gear sebagai penghubung cuter clutch dengan kopling sekunder
Cara kerja kopling primer Pada saat mesin berputar stasioner (lambat), drive plat (bandul)
belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi
baik pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start
jalan
Kopling Mekanik
Cara kerja kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan perseneling masuk, sedangkan handel kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai ke poros primer persneling. putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi primer poros engkol ke roda gigi primer kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena kanvas kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegas-pegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling.Apabila pada saat mesin hidup dan persnelmg masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga pelat dasar mundur, dengan demikian pelat-pelat penjepit kanvas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kanvas kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan
Pada saat kendaraan sedang berjalan proses pemindahan gigi adalah sebagai berikut:
Sewaktu pedal persneling (transmisi) ditekan, handel kopling akan memutar kam pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki penahan bola yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat. Hal ini akan menyebabkan kam pengangkat terdorong dan selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer cluth), akibat terdorong outer cluth maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan oleh pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi dengan mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi terputus

Kopling Otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada kopling atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula, yakni:
1.      Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk kopling yang berkedudukan pada pores engkol
2.      Rol pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas
3.      Pegas kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat netral,
4.      Pegas pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi rendah
Kopling Ganda
Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang bekerja secara konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch)
Bagian-bagian kopling primer adalah:
1.      Clutch Shoe (sepatu kopling) yang berputur mengikuti poros engkol
2.      Clutch Drum (rumah kopling) yang berhubungan dengan kopling konvensianal
Mekanisme kerja kopling ganda, yaitu: Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat), clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling mulai mengembang karena adanya gaya snritrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar
Selanjutnya akan meneruskan putarannya ke kopling sekunder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya Seperti halnya kopling kanvensional yang telah dijelaskan, kopling ganda digunakan pada sepeda motor Honda dengan tujuan untuk mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk gigi satu pada awal start.dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat
Pengamatan
NO
BAGIAN
KEGUNAAN
KET












Tugas
1
2
Praktikum IX (Tambahan)
Perbedaan motor bensin dengan motor diesel

Mesin yang ditemukan oleh Rudolf Diesel (1858-1913)konsturksinya tidak berbeda jauh dengan mesin bensin yang dikenal dengan sebutan mesin otto.beberapa bagian komponennya punya tugas yang sama dengan mesin bensin,seperti blok slinder,poros engkol,poros bubungan,asembli torak,dan mekanisme pengerak katupnya.perbedaan motor diesel dan motor bensin adalah cara pemberian dan penyalaan bahan bakarnya;perbandingan kompressi;disain komponen.

Cara pemberian Dan penyalaan Bahan bakar
Perbedaan utama terletak pada bagaimana memulai sesuatu pembakaran dalam ruang silinder.mesin besin mengawali pembkaran dengan disuplainya listrik tegangan tinggi,sehingga menimbulkan percikan bunga api di antara ecelah busi untuk memulai pembakaran gas.motor diesel memanfaatkan udara yang dikompresi untuk memulai pembakaran bahan bakar solar.Dengan perbandingan kompresinya sangat tinggi sampai berkisar 22 : 1,akibatnya tekanan naik secara mendadak(berlansung dalam beberapa milidetik)suhunya dapat mencapai 900-1000 derajat celcius.Suhu setinggi itu dapat menyalakan bahan bakar solar.
Menjelang akhir langkah kompresi,solar disemprotkan ke udara Yang sangat panas itu.Akibatnya, bahan bakar langsung terbakar sebab titik nyala solar sendiri Cuma 4000 Celcius.karena pembakaran terjadi akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi tadi,maka mesi diesel di sebut juga mesin penyalaan kompresi (compression igniton engine).Sedangkan mesin bensin di kenal dengan mesin penyalaan bunga api (spark ignition engine).
Dalam mesin bensin bahan bakar dan udara dicampur di luar slinder yaitu dalam karburator dan saluran masuk (manifold).Sebaliknya mesin diesel tidak ada campuran pendahuluan udara dan bahan bakar di luar slinder,hanya udara yang diterima ke dalam slinder melalui saluran masuk.

Perbandingan Kompresi mesin diesel dan Bensin
Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume udara dalam silinder sebelum langkah kompresi dengan volume sesudah langkah kompresi.
Perbandingan kompresi untuk motor-motor bensin adalah berkisar 8 : 1 sedangkan perbandingan yang umum untuk motor-motor diesel adalah 16-22 : 1.Perbandingan kompresi yang timggi pada motor diesel menimbulakan kenaikan suhu udara cukup tinggi untuk menyalakan bahan bakar tanpa ada letikan bunag api.Hal ini menyebabkan motor diesel mempunyai efisiensi yang besar sebab kompresi yang tinggi menghasilkan pemuaian yang besar dari gas-gas hasil pembakaran dalam slinder.Karena itu tenaganya sangat kuat.
Efisiensi tinggi yang dihasilkan pembakaran motor diesel harus diimbangi dengan kekuatan komponen-komponennya agar dapat menahan gaya-gaya pembakaran yang sangat besar.

Disain Komponen Mesin Diesel dan Bensin
Sudah dikatakan bahwa mesin diesel haruslah dibuat kokoh dan kuat untu dapat menahan gaya pembakaran yang sangat besar.Pada umumnya bagian-bagian yang dikuatkan adalah torak,pena torak,batang penghubung,dan poros engkol serta sejumlah bantalan utama untuk mendukung poros engkol.
Pengenalan motor bakar  2 langkah dan 4 langkah

Motor Bensin 2 Langkah
Motor bensin 2 langkah adalah mesin yang proses pembakarannya dilaksanakan dalam satu kali putaran poros engkol atau dalam dua kali gerakan piston.
jozz
                            Gambar 2.3. Skema Gerakan Torak 2 Langkah
(Sumber ; www.keveney.com )
                  Pada gambar di atas merupakan kerja pada motor 2 langkah, jika piston bergerak naik dari titik mati bawah ke titik mati atas maka saluran bilas dan saluran buang akan tertutup. Dalam hal ini bahan bakar dan udara dalam ruang bakar dikompresikan. Sementara itu campuran bahan bakar dan udara masuk ruang engkol, beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas, busi akan meloncatkan api sehingga terjadi pambakaran bahan bakar.
Prinsip kerja dari motor 2 langkah :

Langkah hisap :
-       Torak bergerak dari TMA ke TMB.
-       Pada saat saluran bilas masih tertutup oleh torak, didalam bak mesin terjadi kompresi terhadap campuran bensin dengan udara.
-       Di atas torak, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran sebelumnya sudah mulai terbuang keluar saluran buang.
-       Saat saluran bilas terbuka, campuran bensin dengan udara mengalir melalui saluran bilas terus masuk kedalam ruang bakar.
Langkah kompresi :
-       Torak bergerak dari TMB ke TMA.
-       Rongga bilas dan rongga buang tertutup, terjadi langkah kompresi  dan setelah mencapai tekanan tinggi busi memercikkan bunga api listrik untuk membakar campuran bensin dengan udara tadi.
-       Pada saat yang bersamaan, dibawah (di dalam bak mesin) bahan bakar yang baru masuk kedalam bak mesin melalui saluran masuk.
Langkah kerja/ekspansi :
-       Torak kembali dari TMA ke TMB akibat tekanan besar yang terjadi pada waktu pembakaran bahan bakar
-        Saat itu torak turun sambil mengkompresi bahan bakar baru di dalam bak mesin.
Langkah buang :
-       Menjelang torak mencapai TMB, saluran buang terbuka dan gas sisa pembakaran mengalir terbuang keluar.
-       Pada saat yang sama bahan bakar baru masuk ke dalam ruang bahan bakar melalui rongga bilas.
-       Setelah mencapai TMB kembali, torak mencapai TMB untuk mengadakan langkah sebagai pengulangan dari yang dijelaskan di atas.

Motor bensin 4 langkah
Motor bensin empat langkah adalah motor yang setiap satu kali pembakaran bahan bakar memerlukan 4 langkah dan 2 kali putaran poros engkol, dapat dilihat pada (gbr.2.2).
Gambar 2.2. Skema Gerakan Torak 4 langkah
(Sumber : Arismunandar, 2002)
Prinsip kerja motor 4 langkah dapat dijelaskan sebagai berikut :
Langkah isap :
-       Torak bergerak dari TMA ke TMB
-       Katup masuk terbuka, katup buang tertutup.
-       Campuran bahan bakar dengan udara yang telah tercampur di dalam karburator masuk ke dalam silinder melalui katup masuk.
-       Saat torak berada di TMB katup masuk akan tertutup.
Langkah kompresi :
-       Torak bergerak dari TMB ke TMA.
-       Katup masuk dan katup buang kedua-duanya tertutup sehingga gas yang telah diisap tidak keluar pada waktu ditekan oleh torak yang mengakibatkan tekanan gas akan naik.
-       Beberapa saat sebelum torak mencapai TMA busi mengeluarkan bunga api.
-       Gas bahan bakar yang telah mencapai tekanan tinggi terbakar.
-       Akibat pembakaran bahan bakar, tekanannya akan naik menjadi kira-kira tiga kali lipat.

Langkah kerja / ekspansi :
-       Saat ini kedua katup masih dalam keadaan tertutup.
-       Gas terbakar dengan tekanan yang tinggi akan mengembang kemudian menekan torak turun kebawah dari TMA ke TMB.
-       Tenaga ini disalurkan melalui batang penggerak, selanjutnya oleh poros engkol diubah menjadi gerak beputar.
Langkah pembuangan :
-       Katup buang terbuka, katup masuk tertutup.
-       torak bergerak dari TMB ke TMA.

-       Gas sisa pembakaran terdorong o leh torak keluar melalui katup buang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar